-->
Saya pun mengecam kekerasan yg terjadi di Bima..!!

Saya pun mengecam kekerasan yg terjadi di Bima..!!

Penembakan di Bima


Peran media televisi dan media cetak tak lepas membuat kasus kekeranan ini mencuat keras ke permukaan. Banyak tokoh-tokoh yang sudah mengecam kekerasan tersebut yang sampai menghilangkan beberapa nyawa. Pihak kepolisian pun berdalil bahwa tindakan aparatnya sudah sesuai dengan protap mereka.

Saya tidak habis pikir dengan apa yang terjadi di Bima, NTB tersebut. Melihat tindakan represif para aparat menembak membabi buta yang rasanya seperti ingin sekali membunuh para penjajah di masa lampau. Atas nama penegakan hukum, mudah sekali mereka melakukan hal tersebut.

Mungkin banyak yang belum tahu kronologis penyebab terjadinya kekerasan tersebut. Dari beberapa sumber media cetak yang saya baca ternyata di Bima terdapat potensi lahan tambang emas yang cukup besar. Sebuah perusahaan tambang “dikatakan” sudah memiliki izin pembukaan lahan tambang disana. Namun masyarakat menilai kebijakan tersebut salah, yang nantinya pasti akan merusak alam, merusak sumber air, mengeruk kekayaan alam hanya untuk keuntungan segelintir orang (tidak pro rakyat).

Kemudian dari wawancara Farouk Muhammad (Anggota DPD/ Mantan Gubernur PTIK) dalam acara Metro Hari Ini Minggu 25/12/2011 pukul 17.45 WIB ternyata sebelum terjadinya kekerasan yang marak diberitakan, telah diadakan dialog atau negosiasi antara warga dengan pihak terkait (Red: Gubernur). Pemerintah bukannya mencari mencari akar masalah serta solusi terbaik, melainkan mereka malah memberikan pernyataan yang mengecilkan bahkan menyudutkan masyarakat.

“Saya tahu kalian semua orang bayaran, pasti ada orang ketiga yang mendalangi ini semua. Nanti setelah kita cabut izin tambang, jika ada perusahaan yang membayar lebih maka kalian akan terima saja.”

Dan akhirnya seperti yang sudah diberitakan akhir-akhir ini. Kelompok masyarakat yang tetap menolak izin eksplorasi tambang emas tersebut memblokade Pelabuhan Sape, Bima, NTB. Masa yang sulit dibubarkan, bahkan dengan tembakan peringatan serta suasana yang semakin tidak kondusif membuat aparat mengeluarkan tembakan ke arah warga. Dari detiknews.com, dua warga Bima, Syaiful dan Arif Rachman akhirnya tewas ditembak petugas di lapangan.

Amat disayangkan peristiwa tersebut harus terjadi. Di kala negosiasi menemui jalan buntu, kekerasan adalah pilihan terakhir yang harus diambil oleh warga Bima untuk memperjuangkan hati nurani mereka menjaga Alam Indonesia ini.

“Bumi Pancasila kembali ternoda oleh darah warga pribumi negeri ini oleh aparat kepolisian yang seharusnya mereka menjadi pengayom serta pelindung masyarakat.”
Baca selengkapnya »
100% @poconggg » Rumitnya Wanita Ala @Poconggg

100% @poconggg » Rumitnya Wanita Ala @Poconggg

Ga sengaja ngeliat di Timeline Twitternya @poconggg, sedikit menghela napas akan kenyataan bahwa (kadang )Wanita Itu Rumit..
Cekidot:

Dalam kehidupan sehari-hari, jika masih tinggal di bumi, cepat atau lambat kita mendengar pertanyaan paling menjebak dari umat wanita, “Aku gendutan yah?”

Barusan gue nyoba bikin gambaran situasi yang lazim terjadi.

Satu: kalau jawab nggak.
Cewek: Aku gendutan yah?
Cowok: Nggak kok
Cewek: Ahhhh, bohooong, aku gendutan yaah? aku pasti gendutan kaaaaan? Iya kan? aku pasti gendutan kaan?

Yang terjadi: Mereka tidak percaya dan terus menghabiskan waktu kita untuk mencari kebenaran.

Dua: kalau jawab iya.
Cewek: Aku gendutan yah?
Cowok: Iya nih..
Cewek: KAMU KOK NGGAK NGERTIIN AKU SIH??! SENENGIN AKU DIKIT NGGAK BISA YA?!! NGGAK PEKA BANGET JADI COWOK!!!

Yang terjadi: Kita akan dicaci-maki.

Nggak sekedar pertanyaan. Jawaban yang keluar dari mulut cewek juga sering bermakna ganda. Misalnya, pas kita nawarin nganter pulang.

Satu: kalau dianterin.
Cowok: Kamu pulangnya aku anter aja yah
Cewek: Nggak usah, aku bisa pulang sendiri
Cowok: Nggak ah, aku aja yang anter, gpp kok
Cewek: Ih, kok maksa sih? Kamu pikir aku nggak bisa pulang sendiri? Jadi kamu ngeremehin aku?

Yang terjadi: Kita dibuat merasa bersalah karena dianggap meng-underestimate.

Dua: kalau nggak dianterin.
Cowok : Kamu pulangnya aku anter aja yah
Cewek: Nggak usah, aku bisa pulang sendiri
Cowok: Oh, ya udah.
Cewek: YA UDAH? KAMU BILANG YA UDAH?!! JADI KAMU TEGA NGEBIARIN AKU NAIK ANGKOT MALEM-MALEM?!!! NGGAK PEKA BANGET SIH JADI COWOK!!!

Yang terjadi: kita akan dicaci-maki.

Dari sini gue belajar, untuk bisa ngertiin cewek, kita nggak boleh berhenti belajar..
Baca selengkapnya »
Semuanya beres asal ada "Administrasi"

Semuanya beres asal ada "Administrasi"


Masih pada hari Rabu 21 Oktober 2011. Setelah kericuhan e-KTP dan kejelasan informasi dari petugas dalam tulisan saya sebelumnya Pelaksanaan e-KTP di lapangan tidak jelas..!!, saya memutuskan untuk mengurusi masalah pemberkasan. Hari ini saya harus menyelesaikan Kartu Kuning dan SKCK dari Kepolisian.

Untuk syarat SKCK, saya tinggal membutuhkan cap dari Kecamatan setelah sebelumnya harus melalui Ketua RT, Ketua RW, serta Kelurahan. Pukul 09.00 langsung saya ke bagian Tramtib di Kecamatan untuk mendapatkan cap Kecamatan.

“Untuk pengantar SKCK ya mas, silakan tunggu diluar aja yaa...”

Pukul 09.15 saya lewati, pukul 09.30 saya lewati, sampai pukul 09.45 saya lewati masih belum juga dipanggil. Langsung saja saya tanyakan lagi kepada petugasnya.

“Bu, Surat pengantarnya sudah bisa diambil?”

“Ohh Surat pengantar SKCK yang tadi ya? Sekarang masih belum ada yang bisa tandatanganin mas, belum pada datang. Saya cek lagi yaa...”

Wah.., hampir pukul 09.55 camatnya belum datang? Apa kata dunia??
Akhirnya tepat pukul 10.00 hal yang ditunggu pun tiba.

“Mas, Surat pengantarnya sudah jadi.”
“Oh iya, makasih bu...”
“Administrasinya mas, 10ribu..”

***

Saya langsung meluncur ke Depnaker untuk pengurusan Kartu Kuning. Rupanya banyak para pencari kerja yang lain yang juga sedang mengurus Kartu Kuning seperti saya.

“Bu, mau buat Kartu Kuning.”
“Syarat-syaratnya mas, fotocopy KTP, fotocopy ijazah, foto 3x4 1lembar.”

5 menit berlalu, Kartu Kuning atas nama saya pun jadi. Petugasnya meminta saya untuk memfotocopy 5 lembar untuk kemudian dilegalisir. Setelah selesai fotocopy, saya menuju loket perpanjangan Kartu Kuning dan legalisir.

Semua prosesnya membuat saya kagum atas prosesnya yang cepat dan tidak ribet. Tidak seperti proses pembuatan Surat Pengantar SKCK yang harus melewati Ketua RT, Ketua RW, Kelurahan, serta Kecamatan.

Setelah dilegalisir, seorang petugas dalam loket sudah menyiapkan sebuah uang kertas nominal 10ribu ditindih dengan sebuah streples/hacker, dan beliau langsung mengarahkan telunjuk kanan ke arahnya.

Mungkin dalam hati petugasnya bisa berkata,
“Saya kan ga minta, cuma nunjuk itu doank, kalo dikasih rezeki ya diterima donk, jangan ditolak, pamali.. :p ”

***

Kartu Kuning selesai, saya langsung meluncur ke Polres. Ketika masuk ke ruangan khusus SKCK, saya langsung ditanya oleh seorang pria, sebut saja ipul.

“Mas, mau buat SKCK baru atau perpanjang?”
“Ohh, mau buat baru mas...”
“Yaudah siapin aja persyaratannya, fotocopy KTP, fotocopy Kartu Keluarga, fotocopy Ijazah, Surat Pengantar dari Kecamatan, foto 4x6 4 lembar, 3x4 1 lembar, 2x3 1 lembar.”

Entah siapakah dia, apa jabatannya disini, sepegelihatan saya dia hanya seorang tukang fotocopy untuk pengurusan SKCK di pinggir ruangan itu. Namun tanpa pikir panjang saya langsung menyiapkan semua persyaratan tersebut.

“Formulirnya 10ribu, diisi lengkap. Nanti tes sidik jari di sebelah sana.”

Isi formulir selesai. Tes sidik jari selesai. Tinggal ditunggu.

“Nike Hermawan (dipanggil loket). Ini hasil tes sidik jarinya 10ribu, difotocopy nanti untuk melengkapi formulir yang tadi”

Saya pun menghampiri bang ipul kembali untuk melengkapi berkasnya.

“Bang ini katanya disatuin sama formulir yang tadi” “Ohh iya... Semuanya udah lengkap, palingan jadi besok. Tapi saya saranin mending selesaiin hari ini aja mas biar ga repot, tinggal 20ribu aja kok udah beres semua sampe legalisir 5 lembar. Soalnya kalo besok-besok malah repot, jatohnya 15ribu dan harus balik lagi kesini, mondar-mandir lagi, repot lagi...”
“Jadinya kapan mas?”
“Paling setengah jam lagi...”

Yasudahlah, saya harus mengikhlaskan 20ribu untuk “administrasi” (lagi). Dan memang benar, tidak sampai setengah jam semuanya beres, lengkap, kumplit, ga ada masalah. Memang semuanya beres, namun ada satu pertanyaan mengganjal,
 “Siapakah bang ipul tersebut?”


# Untuk para pelayan publik, kalian adalah perpanjangan pemerintah yang mengurusi hajat hidup orang banyak. Banyak orang yang bergantung kepada kalian. Bekerjalah untuk Tuhanmu yang telah memberikan amanah ini. #
Baca selengkapnya »
Pelaksanaan e-KTP di lapangan tidak jelas..!!

Pelaksanaan e-KTP di lapangan tidak jelas..!!

Antrian warga antri nomor urut e-KTP 

Hari ini Rabu 21 Oktober 2011, saya berniat untuk mengurusi masalah kependudukan yang sedang ramai dibicarakan, yakni e-KTP. Ini memang salah satu program dari Kemendagri menuju administrasi kependudukan yang baik di Indonesia, bisa dibilang salah satu langkah untuk menuju SIN(single Identification Number) seperti di beberapa negara maju.

Dengar pengalaman dari beberapa teman dan tetangga, prosesnya itu kita harus taruh Undangan e-KTP + fotocopy KTP dari pukul 06.00 s.d. 08.00, kemudian nanti akan diberikan nomor urut untuk proses selanjutnya.

Saya putuskan berangkat pukul 06.15 agar kebagian nomor urut. Pas sampai disana sekitar pukul 06.25, ternyata sudah banyak warga yang antri untuk menaruh undangan e-KTPnya, bahkan pengakuan beberapa warga ada yang dari kemarin malam, ada yang dari jam 04.00 shubuh, bahkan masih ada yang dari hari Senin belum dapat nomor urut. Hal ini sedikit mengecilkan harapan saya untuk dapat membereskan proses e-KTP pada hr ini juga, biar clear.

Di depan loket pengurusan e-KTP terpampang tulisan, “Penerimaan Berkas Undangan e-KTP puluk 07.30 s.d. 08.00.” namun pelaksanaan di lapangan msh ada saja warga yang sudah menaruh undangan dari pukul 04.00 shubuh, bahkan semalam sebelumnya. Saya menunggu di parkiran motor sambil mendengarkan radio sebagai pengusir kebosanan. Saya masih menaruh harapan besar agar prosesnya cepat dan tidak ribet.

Sampai pukul 07.45 saya mulai penasaran mengapa sampai jam segini belum juga muncul petugas e-KTPnya, padahal warga yang hadir sudah berjubel. Saya masuk ke depan loket bersama warga lain yang menunggu kepastian informasi selanjutnya. Banyak manula dan ibu-ibu membawa serta anak-anaknya yang masih balita juga menunggu kepastian informasi dari petugasnya, sumpek, sesak, panas, berjubel, kasihan sekali mereka. Tidak sedikit warga yang emosi karena dianggap petugas tidak becus menangani pelayanan kepada warga. Ditambah kesimpangsiuran informasi membuat warga semakin naik pitam.

Sekitar pukul 09.00 akhirnya saat yang ditunggu pun tiba, petugas e-KTP dengan menggunakan pengeras suara memberikan informasi yang bisa dikatakan valid. “Bapak-bapak, ibu-ibu, semuanya... Bagi yang menaruh undangan hari Selasa(kemarin) baru akan mendapatkan nomor urut hari Kamis. Kemudian bagi yang menaruh undangan hari Rabu(hari ini) baru akan mendapatkan nomor urut hari Selasa.”

Banyak warga yang kecewa atas keputusan yang dirasa sepihak ini. Padahal waktu yang diberikan untuk kami hanya seminggu dan tidak tahu bagaimana jika seminggu ini tidak selesai. Bagi yang senang hanya dikarenakan mereka punya kepastian untuk datang pada hari yang tepat, sedangkan sisanya hanya bisa mengeluh satu sama lain tanpa dapat beribuuat lebih.

Ada seorang pria, kira-kira berumur 45 tahun yang memarahi petugasnya karena ketidakjelasan prosesnya. Ia sudah absen selama dua hari dari Selasa sampai hari ini (Rabu), dan ternyata ia baru akan mendapat nomor urut pada hari Kamis. Kasihan sekali bapak-bapak itu dan pastinya semua warga yang lain, niat baik sebagai warga negara yang sudah mengoribuankan kepentingan diri dan pekerjaannya untuk memenuhi panggilan negara harus dibalas dengan pelaksanaan e-KTP di lapangan yang tidak jelas.

# Untuk semua pelayan publik, agar mampu lebih concern terhadap masyarakat yang perlu dilayani dengan baik dan sepenuh hati #


Baca selengkapnya »
Surat Cinta Untuk Nadia

Surat Cinta Untuk Nadia

Surat Cinta Untuk Nadia

Di sebuah SMA kecil di pinggiran kota jakarta, hiduplah seorang pemuda lugu bernama Radit. Radit hidup sederhana, berkacamata, agak tertutup dalam pergaulan dengan teman-temannya, tapi dia selalu memberikan bantuan kepada teman-temannya yang membutuhkan bimbingan dalam pelajaran fisika dan matematika, maklumlah dia pernah masuk seleksi olimpiade tingkat nasional.

Kehidupan Radit biasa saja, tidak ada sesuatu yang spesial sampai pada saat Radit merasakan getaran-getaran cinta yang tumbuh dihatinya. Nadia, adalah seorang gadis yang telah membuat dirinya membuka jendela dunia yang penuh warna. Nadia adalah siswi pindahan dari bandung dan kebetulan kelasnya bersebelahan dengan kelas Radit.

Dibalik kesendiriannya ternyata Radit bisa dibilang seseorang yang romantis, jago membuat puisi cinta untuk orang yang dikasihinya. Dengan kepribadian Radit yang tertutup, tidak mungkin Radit berani menyampaikan perasaan cintanya kepada Nadia secara langsung. Surat adalah suatu hal yang ia tempuh untuk menyatakan perasaan cintanya.

***

Pagi itu Radit menyelipkan surat cintanya ke dalam tas Nadia tanpa ada seseorang pun yang tahu. Nadia yang membuka tasnya dan melihat surat tersebut awalnya penasaran siapa yang menulis surat untuk dirinya. Nadia sebenarnya kagum ada seseorang yang mampu membuatkan puisi untuknya, namun karena di surat itu tidak ada nama ataupun inisial pengirim suratnya, maka Nadia tidak terlalu ambil pusing. Nadia berpikir kalau memang serius pasti akan mengungkapkannya secara langsung.


Radit yang baru pertama kali merasakan jatuh cinta merasa ada perubahan berarti di dalam dirinya. Setiap pagi rasa optimis dan percaya diri selalu menjadi penyemangatnya untuk melangkah menuju sekolah. Apalagi ada Nadia, sang mentari yang selalu ceria dan berbagi kecerian dalam kesehariannya. Radit menjadi lebih rajin belajar, lebih mudah bersosialisasi, serta lebih memperhatikan penampilannya dirinya untuk menjadi pribadi yang baik dan menyenangkan.

***

Hampir dua minggu berlalu dan setiap hari itu pula Nadia selalu menerima surat misterius. Nadia yang kebetulan salah satu pengurus OSIS yang membawahi bidang jurnalistik di SMAnya mempunyai ide untuk mengisi mading sekolah dengan tema berbeda.

“Eh guys, gue punya ide untuk mading bulan ini. Temanya: Masih adakah surat cinta di zaman seperti ini?”

“Surat cinta? Udah jadul tuh Nad, emang masih ada ya sekarang yang pake gitu-gituan?”

“Nah makanya kita cari tahu, dulu kan surat cinta menjadi barang yang paling ampuh karena belum ada HP, media sosial kaya sekarang udah banyak banget. Kayanya unik banget kalo kita mengupas tema itu untuk bulan ini.”

“Ohh oke deh kalo gitu, kayanya menarik...”

Surat cinta misterius yang sebenarnya berasal dari Radit pun dipasang di mading-mading sekolah. Topik surat cinta menjadi sebuah isu yang marak diperbincangkan di sekolah mereka. Dan melihat apresiasi yang begitu tinggi serta untuk menyambut HUT SMA bulan depan, OSIS SMA tersebut mengadakan lomba penulisan surat cinta untuk orang tersayang yang diikuti oleh perwakilan tiap kelas.

***

Setelah jam istirahat siang, ketua kelas Radit berdiri di depan kelas membicarakan lomba penulisan surat cinta dalam rangka HUT SMA. Radit yang agak pendiam ternyata dipilih secara aklamasi oleh teman-teman untuk mewakili kelasnya mengikuti lomba tersebut. Radit hanya bisa pasrah menerima keputusan kelasnya.

***

Dua minggu berlalu dan sampailah pada HUT sekolah mereka. Radit yang awalnya malas untuk datang ke acara HUT SMAnya, karena ada pengumuman lomba penulisan surat cinta ia memutuskan untuk datang juga. Berbagai acara pembukaan dilaksanakan dengan meriah, dari acara jalan santai, lomba tumpeng, sampai band-band pembuka dari beberapa perwakilan kelas. Sampai pada saat pembacaan pemenang lomba penulisan surat cinta yang ditunggu-tunggu.

“Wah.., kayanya udah ga sabar ya, siapa sih pemenang lomba surat cinta? Pasti orangya romantis deh, jago buat surat cinta untuk orang tersayang. Oke langsung aja kita umumkan pemenang lomba penulisan surat cinta tahun ini. Pemenangnya adalah Radit kelas XII IPA 1..!!”

Sontak semua mata tertuju pada seorang Radit yang saat itu berada ditengah-tengah teman-temannya. Radit pun diminta maju ke atas panggung untuk menerima hadiah atas kemenangannya. Sampai diatas panggung Radit diminta oleh MC untuk memberikan sepatah dua patah kata untuk teman-temannya. Entah hal apa yang ada dipikirannya, dengan suara yang agak berat dan sedikit terbata-bata, ia mengatakan segala yang terjadi.

“Ehhm.., ma makasih atas apresiasinya. Saya mau menyampaikan beberapa hal yang terjadi selama ini. Nadia..., surat yang kamu terima selama ini adalah surat dariku.”

“Maafkan karena aku tidak berani menyampaikannya secara langsung di depanmu. Aku tahu aku bukan apa-apa, tapi sekarang aku akan mengatakannya di depan teman-teman semua, AKU CINTA NADIA...!!”

“Aku tahu kau tidak adak menerima cintaku, tapi aku yakin cinta yang dianugerahkan Tuhan ini akan indah pada waktunya.”

“Menyakitkan memang mengetahui seseorang yang kita cintai tidak mencintai kita, tetapi akan lebih menyakitkan bila kita tidak pernah mengungkapkan apa yang kita rasakan selama ini terhadap seseorang yang kita sayangi. Terima kasih Nadia...”

Semua orang yang mendengar kata-kata Radit terharu atas keberanian seorang Radit yang mampu menjadi ksatria di saat-saat terakhir, termasuk Nadia. Mereka memberikan tepuk tangan kepada Radit sambil meneriakkan nama Radit... Radit..!! Radit..!! Radit..!! Radit..!!

***

Begitulah cinta, orang bilang cinta itu buta, membutakan seorang Radit yang pendiam menjadi seseorang yang mampu berbuat lebih untuk diri dan lingkungannya. Bersyukurlah karena Tuhan memberikan cinta dalam hati kita. Cinta yang dianugerahan Tuhan ini haruslah dimanfaatkan sebaik mungkin, cinta yang ada harus membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. Semua akan indah pada waktunya.

# Regards Awan
Baca selengkapnya »
7 ICONS versi PSSI | Adhie Harnadi on Blog

7 ICONS versi PSSI | Adhie Harnadi on Blog




Ada salah satu temen Blogger yg menyoroti kekisruhan di tubuh PSSI dengan menciptakan sebuah lirik yg cukup mengelitik... :p


Cekidot tulisan dari Blog Adhie Harnadi:

Kisruh IPL vs ISL yang ada di persepakbolaan indonesia, membuat saya iseng mengacak-ngacak lirik lagu “Playboy” milik 7 ICONS jadi ” 7 ICONS versi PSSI”, walaupun agak garing sih tapi ini murni muncul dipikiran saya sendiri,

Tim persipura (belok)
Tim persib juga (belok)
Ampe kompetisi resmi pun gak ditengok

Tim udah diperingatin
Tapi enggak dipeduliin
IPL pun tetap ditinggalin

Kenapa sekarang
Semuanya bikin pusing
Apa ku salah
Bila inginkan satu liga saja

Gak gak gak kuat
Gak gak gak kuat
Aku gak kuat sama PSSI
Gak gak gak level
Gak gak gak level
Aku gak level liat TIMNAS jadi korban
Baca selengkapnya »
Kadang kita perlu menjadi...

Kadang kita perlu menjadi...


Kadang kita perlu menjadi...
Manusia merupakan makhluk sosial, makhluk yg senantiasa saling berbagi, berkomunikasi, dan berinteraksi dalam menjalani perannya masing-masing di masyarakat. Sangat perlu bagi seorang individu yg baru memasuki sebuah lingkungan yg baru untuk menguasai apa yg disebut dengan adaptasi. Proses adaptasi ini memang membutuhkan waktu yg tidak sebentar. Individu tersebut harus mampu mengenal interpersonal dari masing-masing individu yg ada, sehingga ia mampu bertindak sebagaimana mestinya.

Bagi seseorang yg baru pertama kali mengenal dunia kerja, hal ini juga pasti akan dialami oleh mereka. Setiap pekerjaan yg kita lakukan memang harus dipertanggungjawabkan kepada atasan, selain kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun dalam menunjang eksistensi diri kita di lingkungan baru tersebut, serta agar mampu bekerjasama dengan rekan kerja yg lain maka tetap dibutuhkan adaptasi.
Begitu juga yg dialami oleh penulis ketika memasuki dunia kerja dengan iklim kesibukan dunia kerja yg pastinya menyita sebagain besar waktu untuk menyelesaikan setiap pekrjaan dengan baik.

Kadang kita perlu menjadi kacung
Sebagai orang baru, kita sadar bahwa kita bukan apa-apa, meskipun setiap dari kami punya andil masing-masing untuk meningkatkan produktivitas kantor. Mulai dari diminta untuk fotocopy, fax, ataupun ngambilin hasil print-an hingga jaga ruangan karena semuanya makan siang bersama. Mungkin itu semua adalah hal sepele, tapi taukah kita bahwa dengan apa yg telah kita lakukan sedikit banyak akan membuat mereka bersimpatik terhadap keberadaan kita disana.

Kadang kita perlu seseorang yg lebih mengerti
Sebagai orang yg freshgraduated "seharusnya" kita punya kemampuan teoritis yg lebih baik karena ilmunya masih hangat di otak kita. Kadang beberapa rekan kerja menanyakan beberapa peraturan terbaru, kasus-kasus terbaru, hingga pendapat-pendapat yg pernah disampaikan dosen kita dahulu. Lakukanlah sharing dan bertukar pikiran serta pendapat dengan mereka, tapi jangan sampai ada kesan menggurui kepada orang yg bersangkutan.

Kadang kita perlu menjadi bahan “cemoohan”
Bercanda adalah hal biasa untuk menambah keakraban di dalam komunitas. Saling ejek, main kata-kataan dalam tahap yg wajar sangat diperlukan untuk saling mengakrabkan diri satu sama lain. Mungkin biasa bagi kita untuk mengejek atau mencemooh orang lain. Tapi sekal-kali kita perlu “mengorbankan diri” sebagai objek ejekan/ cemoohan tersebut. Secara tidak langsung setiap orang di lingkungan itu memberikan tawa-candanyanya kepada objek candaannya, yakni kita sendiri. Ya setidaknya mereka pernah tertawa karena kita,.. hihihi.. :D

Kadang kita perlu menjadi sesorang yg diandalkan
Mungkin peran ini adalah peran yg paling dapat membuat eksistensi kita terjaga. Dengan sedikit kemampuan di bidang komputer, banyak orang-orang di lingkungan penulis yg tidak mengerti bagaimana caranya mengedit surat dalam Ms. Word, tidak mengerti bagaimana caranya melampirkan attachment via gmail, tidak mengerti bagaimana caranya mengganti proxy di internet supaya internetnya bisa nyambung lagi. Dengan adanya kontribusi yg kita berikan, maka akan ada rasa terima kasih kepada diri ini yg membuat kita tetap dibutuhkan dalam konunitas kita.

Peran apapun yg kita lakukan pada dasarnya adalah untuk menunjang eksistensi kita di dunia ini. Tidak selamanya jagoan itu selalu menang, tidak selamanya orang pintar itu selalu benar, tidak selamanya perilaku kita menyenangkan orang lain. Maka mulailah beradaptasi dengan lingkungan baru, dengan peran baru, dengan semangat yg baru.


#Untuk teman-teman yg akan mewujudkan mimpi besarnya#
Baca selengkapnya »