sumber: google |
Tapi bukan berarti aku tidak boleh berpendapat mengenai masalah cinta bukan?
Layaknya seorang ustadz yang sedang memberikan ceramah tentang bertemakan haji, apakah sang ustadz harus melaksanakan haji terlebih dulu sebelum ceramah? Bagaimana bila sang ustadz memberikan ceramah yang bertemakan kematian??
***
Banyak orang mengatakan bahwa cinta itu indah, cinta itu
berjuta rasanya, cinta itu buta. Selayaknya lelaki dewasa normal, aku pun
pernah merasakan yang namanya jatuh cinta, yakni cinta kepada seorang wanita semasa
SMA, meski tidak pernah kuungkapkan kepadanya sampai saat ini. Seperti judul
lagu dari Band Sheila on 7, Pemuja Rahasia, itulah aku.
Aku nyaman dengan keadaanku saat itu. Cinta monyet, begitulah
yang teman-teman katakan kepadaku. Entah hal apa yang membuat gelora semangat
dalam jiwa membara jika bertemu dengannya, jika mendengar suaranya, jika
berjalan berdua bersama. Hari-hari dilalui dengan saling memotivasi satu sama
lain, hingga akhirnya aku merasa bahwa ini adalah cinta yang sempurna.
Namun keindahan cinta yang kubilang sempurna itu malah
membuat aku lupa bahwa dunia ini luas, duniaku perlu lebih dari sekedar cinta
untuk tetap berwarna. Bukannya memberikan porsi yang lebih kepada Sang Pencipta
malah terlalu cinta kepada makhluk yang tidak sempurna. Cinta yang berlebihan
telah membuat hatiku buta hingga akhirnya muncullah sebuah kata yang senantiasa
berdampingan dengan cinta, namun sangat tidak diharapkan kehadirannya, yakni ”sakit
hati.”
Temanku bilang “berani jatuh cinta berarti kamu siap sakit
hati.”
Tapi ketahuilah bahwa setiap manusia diberikan sebuah
anugerah dari Yang Maha Kuasa berupa cinta, cinta kepada sesama manusia, cinta
kepada alam sekitar, dan yang pasti cinya kepada Sang Pencipta. Sakit hati
adalah fitrah yang telah Tuhan ciptakan di hati manusia, seperti cinta. Begitu
besar pengaruh cinta dalam hidup manusia. Sakit hati hanyalah akibat dari
keserakahan manusia yang terlalu mencintai sesuatu. Aku ingat sebuah pepatah, “janganlah
terlalu mencintai sesuatu karena suatu saat kamu akan kehilangannya.” Tapi kamu
tidak akan pernah merasakan sakit hati jika mendapatkan cinta dari Sang Pencipta.
***
Cinta itu anugerah
dari Sang Maha Kuasa
Indah jika satu
sama lain saling mengerti akan indahnya cinta
Namun cinta butuh
pengorbanan dalam hidup
Tiada seseorang
yang sempurna, hanya bisa mencintai dengan sempurna
Akhirnya cinta
abadi hanyalah cintamu kepada Tuhan