Sore ini gw balik dari kosan menuju ke bekasi, ada berkas-berkas kuliah yang penting yang ketinggalan di rumah. Untung rumah gw deket, jadi bisa PP(pulang-pergi) sesuka hati, ga kaya temen-temen gw yang dari daerah-daerah nan jauh disana, bahkan daerah yang baru gw denger pertama kalinya ada di Indonesia (hehehe)..
Kebetulan naik bus umum jurusan Bekasi-BSD, ya sebut saja AGRA Mas. Emang lagi hari kerja, selain gw banyak juga yang nunggu bus disana. Kebetulan juga ada anak-anak kampus lain yang baru pulang kuliah, rame pada nunggu mobil juga. Kampus yang “you know who” lah.., orang-orang bilang sih biaya kuliah disana ga murah..
Tiba-tiba muncul perasaan “minder” dari pikiran gw. Memang diakui, anak-anak kampus itu bisa dibilang dari kalangan orang “berada”. Ya gw akui gw hanya manusia dari kalangan biasa, ditambah muka pas-pasan lagi, paling cuci muka pake sabun muka yang 10ribuan -_-‘’
Memang saat ini sudah menjadi rahasia umum bahwa, masyarakat umum sering melihat orang lain hanya dari materi dan tampang. Bahagia deh orang yang punya banyak harta dan tampang yang lumayan (hahaha, pendapat orang awam).
Entah setan dari mana yang tadi lewat di pikiran gw. Ya gw ambil hikmah positif saja dari hal tersebut, bahwa semua orang diciptakan berbeda-beda. Kaya-miskin, tua-muda, baik-buruk, dkk. Kalo semua orang punya harta berlebih, terus siapa yang mau bekerja melayani mereka. Lalu kalo semua orang kekurangan harta, siapa yang mau membayar usaha atas kerja keras mereka untuk menyambung hidup di dunia ini. Yah inilah hidup, semua penuh keseimbangan dari Sang Pencipta.
Sedikit guyon yang muncul dari pikiran gw, “Kenapa gw harus minder, toh ketika disebutkan nama Almamater gw sekarang, mereka pasti bilang, “Gw pernah nyoba masuk kesana dan gw gagal”...” (hahah, sombong...,kiding...)